Senin, 10 Agustus 2009

JILBAB KU IDENTITASKU

Bismillahirahmanirrahim
(Wanita istimewa adalah yang menjaga imannya Kepada Allah , wanita yang istiqomah berbungkus busana muslimah. Wanita yang khusyu’ dan jauh dari bermegah-megah. Dia … wanita yang ramah , penjaga amanah. Karena ia adalah hiasan yang paling indah, wanita nan dinanti-nanti oleh jannah. Dialah wanita shalihah. ( Abu Fathan )

“Kepada saudariku, aku ingin berpesan dari hati yang tulus,tidaklah memaksa…
Jagalah pandanganmu, perhatikan hijabmu, tegaslah berbicara , jangan buat aku lena…

Kau sebaik-baik perhiasan didunia
Syurgalah imbalannya
Akan semua baktimu…”
( Haemoni Voice )

Jilbab bukan hanya sehelai kain yang menutup kepala kita, tetepi jilbab kita adalah pakaian TAKWA yang menjadi identitas kemuslimahan. Benarkah jilbab yang kita pakai sudah mencerminkan diri/identitas kita sebagai muslimah sejati (jilbaber) yang benar-benar asli menggunakan hukum dan syarat-syarat dari Perintah Allah SWT dan seperti Rasulullah serukan. “…Dan hendaklah menutupkan kain kerudung kedadanya…” (Al Ahzab [24] :31 )

Tersebut dibawah ini hadits-hadits yang menjelaskan kaum muslimah wajib mengenakan jilbab. Antara lain :
1. Urwah meriwayatkan bahwa Aisyah ra. Berkata , “Rasulullah melakukan sholat shubuh , dan ikut hadir bersama Beliau perempuan-perempuan mukminah yang memakai kain sarung yang menutup badan mereka , kemudian mereka pulang kerumah mereka tanpa ada seorangpun yang mengenali mereka.” (HR Bukhari dan Muslim )
2. Aisyah ra berkata , “ Para rombongan yang berkendaraan lewat didepan kami sedang melakukan ihram bersama Rasulullah. Ketika mereka berada didepan kami, maka salah seorang diantara kami mengulurkan jilbab dari atas kepalanya kewajahnya, dan ketika mereka telah berlalu kami membukanya kembali.

Berikut ini beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh seorang muslimah dalam mengenakan jilbab atau pakaian yang sesuai dengan tuntunan syariat :
1. Menutup seluruh badan perempuan. Firman Allah SWT. “…Dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat…” ( An Nur [24}:31 ). Diartian wajah dan kedua belah telapak tangan .
2. Jilbab ynag dikenakan tidak ada hiasannya. Tetapi apakah pakaian itu harus berwarna hitam? Sebenarnya tidak ada dalil yang menjelaskan bahwa jilbab yang dikenakan oleh perempuan muslimah harus berwarna hitam.
3. Kainnya harus tebal atau tidak trasparan. Rasulullah saw. Bersabda : “ Ada dua kelompok orang penghuni neraka yang belum pernah aku lihat , suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang digunakannya untuk mencambuk orang-orang, perempuan yang mengenakan pakaian tapi pada hakikatnya mereka telanjang, kepalanya seperti punuk unta yang miring mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium aroma syurga , sesungguhnya aroma syurga itu tercium dari jarak sekian dan sekian. ( HR Muslim )
4. Harus longgar dan tidak ketat. Sebab akan menggambarkan lekuk tubuh dan bisa menggoda laki-laki.
5. Tidak diberi wewangian atau parfum yang aromanya menyengat. Hal ini sesuai hadits riwayat abu Musa Al- Asy’ari bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “ Setiap mata itu berzina, dan perempuan yang memakai wewangian lalu lewat disebuah majlis , maka begini dan begitu (maksudnya berzina ) ”(HR Abu Dawud dan Tirmidzi )
6. Pakaian yang dikenakan tidak menyerupai laki-laki dan tidak menyerupai orang yahudi /kafr. Dalam hadits sahih Rasulullah bersabda bahwa beliau sangat melaknat perempuan-perempuan yang menyerupai laki-laki.
7. Bukan untuk mencari popularitas. Pakaian yang paling baik adalah pakaian biasa dikenakan oleh kebanyakkan orang sehingga kamu tidak menjadi bahan perbincangan Karena pakaian yang kamu kenakan. Selama pakaianmu tidak bertentangan dengan apa yang diperintahkan oleh Allah. Hal ini berlandaskan dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw.bersabda , “ Barang siapa yang mengenakan pakaian untuk mencari popularitas, maka Allah akan memakaikan pakaian yang hina kepadanya , kemudian api neraka akan melahapnya”. (HR Abu Dawud )

Ukhti…
Sudahkah jilbab kita sesuai beberapa syarat diatas ??? jika belum , mari mulailah dari detik ini melangkah pasti , sesuai syar’I, menebarkan keselamatan dan meneguhkan kaimanan.

Semoga sedikit sekali materi ini bisa menjadi pangajaran untuk mengingatkan diri sendiri dan bisa menambah investasi ilmu untuk kita semua. Semoga bermanfaat…..

Wasalamu alaikum warohmatullah